Pesona Pantai Jasri Hingga ke Hollywood

Standard

Pantai Jasri adalah pantai indah menawan yang terletak di Desa Jasri, Karangasem, Propinsi Bali. Dengan suasana pantai yang masih alami dan panorama alam yang begitu menarik manjadikan pantai ini selalu ramai dikunjungi para turis lokal maupun mancanegara.

Pantai Jasri membentang dari barat hingga timur dan terbagi menjadi 3 kawasan, yaitu: Pantai Jasri Timur, Pantai Menteng dan Pantai Dalem Jasri dimana kesemuanya memiliki keistimewaan masing-masing. Pantai Jasri Timur sering digunakan untuk ritual keagamaan melasti (prosesi penyucian benda-benda sakral), Pantai Menteng digunakan oleh nelayan untuk melaut mencari ikan sedangkan Pantai Dalem Jasri dengan keadaan ombak yang tenang dan pesisir pantai yang menawan dimanfaatkan untuk objek wisata sehingga di kawasan pantai inilah banyak peselancar lokal maupun mancanegara datang pada musim-musim tertentu.

Di pantai ini, para wisatawan tidak hanya disuguhi keindahan pantai dari tepi laut saja namun mereka juga dapat menyewa perahu/jukung yang ada untuk memancing dengan harga yang relatif terjangkau. Selain itu juga, Pantai Jasri pantas dijadikan pilihan untuk wisata bawah laut seperti diving dan snorkeling karena keadaan taman bawah lautnya yang mempesona.

Dilirik Film Hollywood Pesona Jasri ternyata juga sampai kepada para sineas film-film Hollywood di Amerika Serikat sana. Setelah Eat, Pray and Love yang dibintangi oleh Julia Robert, kabarnya akan lagi film Hollywood yang mengambil lokasi shooting di Pulau Dewata Bali. Ialah film bergenre thriller berjudul “I, Alex Cross” akan menjadikan Pantai Jasri ini sebagai lokasi shootingnya.

Film yang dibintangi oleh aktor-aktor kawakan seperti Jean Reno, Rahcel Nichols, Edward Burns yang dibesut oleh sutradara Rob Cohen yang pernah membuat film aksi populer The Fast and The Furious dan XXX ini akan mengeksplorasi berbagai keindahan dan keunikan Pantai Jasri. Hal itu, berarti akan semakin menaikkan pamor pantai ini karena bagaimanapun film-film Hollywood distel di seluruh dunia.

Menjadikan Pantai Jasri sebagai lokasi pengambilan gambar film Hollywood tersebut tentu saja secara tidak langsung merupakan bentuk pengakuan dan apresiasi dari orang-orang luar terhadap kekesotisan dan pesona yang dimiliki Jasri. Makanya kalau anda belum pernah berkunjung ke Jasri, tunggu apa lagi?

 

sumber : jalan2.com & wisatadewata.com

 

Pantai JasriP4080544-001SONY DSC

 

 

Desa Wisata Terbaik Tahun 2013

Standard

Desa wisata terbaik dapat dijadikan percontohan bagi desa wisata yang lain di Indonesia.

Menyisihkan 138 desa dari 29 provinsi, Desa Pekraman Jasri, di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali terpilih menjadi desa wisata terbaik 2013. Menyusul di tempat kedua adalah Desa Nglanggeran di Gunung Kidul, Yogyakarta, dan Desa Samiran, di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menempati posisi ke-3.

Tahun ini, jumlah desa yang dievaluasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meningkat dari 72 menjadi 139. Tahun ini, sebanyak 980 desa di seluruh Indonesia menerima hibah sebesar Rp 123,25 miliar dan tahun depan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mendistribusikan hibah untuk 2000 desa.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa desa wisata terbaik dapat dijadikan percontohan bagi desa wisata yang lain di Indonesia.

Pemilihan desa wisata ini merupakan upaya menciptakan standar desa wisata di Indonesia yang tahun ini tidak hanya dinilai dari administrasi dan laporan penggunaan dana bantuan tetapi juga melibatkan unsur-unsur lain terutama melihat efektivitas penggunaan dana dan penciptaan lapangan pekerjaan.

Desa Pekraman Jasri berlokasi di antara Candidasa dan Taman Sukasada Ujung, persisnya berada di Subangan, Kabupaten Karangasem. Menghadap ke arah pantai yang indah di pesisir Timur Bali, desa wisata ini berjarak sekira 70 km timur dari Denpasar. Informasi lebih lanjut mengenai Desa Perkaman Jasri tersedia di http://jasritourismvillage.

Selain memiliki pemandangan alam yang indah dan kehidupan tradisional, Desa Pekraman Jasri juga menampilkan seni dan pertunjukan budaya yang menarik. Desa ini memiliki tradisi kuno yang disebut ter-teran atau api perang yang jarang ditemukan di tempat lain di Pulau Bali. Tradisi tersebut dilakukan setiap tahun, sehari sebelum Nyepi yang melambangkan penghormatan kepada roh-roh jahat dari Bhuta Kala sehingga mereka tidak akan mengganggu kehidupan rakyat.

Dalam ritual ter-teran, dua kelompok saling berhadapan dalam pertarungan mendebarkan dengan menggunakan bobok (obor) yang terbuat dari daun kelapa kering  berukuran 80 centimeter. Selain ter-teran, ada juga perkusi tradisional yang disebut tambur jasri tari serta tarian sakrak rejang jasri  yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Perang Api 

(I Made Asdhiana. Sumber: kompas.com)

Komponen Utama Desa Wisata

Standard

Terdapat dua konsep yang utama dalam komponen desa wisata :

1. Akomodasi : sebagian dari tempat tinggal para penduduk setempat dan atau unit-unit yang berkembang atas konsep tempat tinggal penduduk.

2. Atraksi : seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta setting fisik lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya wisatawan sebagai partisipasi aktif seperti : kursus tari, bahasa dan lain-lain yang spesifik.

Sedangkan Edward Inskeep, dalam Tourism Planning An Integrated and Sustainable Development Approach, hal. 166 memberikan definisi : Village Tourism, where small groups of tourist stay in or near traditional, often remote villages and learn about village life and the local environment. Inskeep : Wisata pedesaan dimana sekelompok kecil wisatawan tinggal dalam atau dekat dengan suasana tradisional, sering di desa-desa yang terpencil dan belajar tentang kehidupan pedesaan dan lingkungan setempat.

Desa Wisata Pekraman Jasri ini tentunya telah memiliki Komponen utama sebagai desa wisata dimana akomodasi homestay sangat kental dengan suasana tradisional dan jauh dari kata modern serta atraksi wisata yang beragam dan menarik bersetting di desa itu sendiri.

Desa Wisata

Standard

Desa wisata adalah sebuah kawasan pedesaan yang memiliki beberapa karakteristik khusus untuk menjadi daerah tujuan wisata. Di kawasan ini, penduduknya masih memiliki tradisi dan budaya yang relatif masih asli. Selain itu, beberapa faktor pendukung seperti makanan khas, sistem pertanian dan sistem sosial turut mewarnai sebuah kawasan desa wisata. Di luar faktor-faktor tersebut, alam dan lingkungan yang
masih asli dan terjaga merupakan salah satu faktor terpenting dari sebuah kawasan tujuan wisata.

Selain berbagai keunikan, kawasan desa wisata juga harus memiliki berbagai fasilitas untuk menunjangnya sebagai kawasan tujuan wisata. Berbagai fasilitas ini akan memudahkan para pengunjung desa wisata dalam melakukan kegiatan wisata. Fasilitas-fasilitas yang sebaiknya dimiliki oleh kawasan desa wisata antara lain adalah sarana transportasi, telekomunikasi, kesehatan, dan juga akomodasi. Khusus untuk sarana akomodasi, desa wisata menyediakan sarana penginapan berupa pondok-pondok wisata (home stay) sehingga para pengunjung pun turut merasakan suasana pedesaan yang masih asli.